Jumat, 27 Desember 2013

Inner Flaps


Written by Adhiwardhana Widjajanto     

Seperti yang telah kita ketahui, flaps pada model kertas adalah bagian dimana dua sisi kertas direkatkan. Biasanya para desainer model kertas telah menyediakan flaps reguler pada salah satu tepi pola. Flaps reguler memiliki kelemahan yaitu membuat bidang rekat tidak sama tinggi. Efek dari hal ini cukup banyak terutama jika anda menggunakan kertas yang tebal, diantaranya tepi kertas yang biasanya putih jadi terlihat (dapat ditutup spidol dengan warna yang sama dengan pola), sambungan antar dua silinder tidak rapi karena dengan diameter yang sama silinder yang satu "dipaksa masuk" ke dalam silinder pasangannya. Lalu bagaimana solusinya?

Kamis, 19 Desember 2013

Teknik Back Scoring

Written by Rino     

Teknik back scoring adalah cara scoring pada papercraft yang dibuat pada sisi belakang hasil print out sebuah pola. Hasil back scoring memiliki keuntungan yaitu tidak ada bekas scoring pada sisi tekstur pola tetapi tetap memudahkan pelipatan kertas. Kerugiannya, teknik ini membutuhkan waktu yg lebih lama.

Caranya:

Kamis, 12 Desember 2013

Lem Untuk Papercraft


Salah satu bahan utama untuk hobi papercraft adalah LEM. Berikut adalah daftar beberapa lem yang bisa dipakai untuk membuat papercraft beserta kekurangan dan kelebihannya.

1.   Tacky Glue (UHU)
Lem jenis ini berkarakter kuat dan merekat dengan cepat. Bentuknya gel transparan. Lebih cocok untuk merekatkan kertas bercoating, contohnya yang punya lapisan gloss, seperti Glossy paper, Artpaper, Jasmine, atau Stardream. Atau untuk merekatkan bagian yang hampir tidak mungkin direkatkan oleh jenis lem lain. Contohnya seperti bagian track dan roda untuk kendaraan militer.  Meskipun agak susah diaplikasikan pada kertas, sebenarnya jenis lem ini sangat bersahabat untuk model-model yang membutuhkan waktu pengerjaan cepat dikarenakan karakternya yang langsung merekat dan tidak akan pernah lepas lagi. Satu tips bila ingin menggunakan lem ini adalah kecepatan dan ketepatan tangan kita untuk merekatkan lem agar tidak berantakan di bagian yang ingin kita rekatkan. Selain itu gunakanlah kemasan ukuran kecil jika tidak mau membuat lem ini menjadi cepat kering.

Sabtu, 07 Desember 2013

Cara Melipat dan Menempel


Written by SionggonoSalim        

Melipat
Sebelum melipat pola, ada baiknya melakukan proses scoring pada garis bantu yang telah disediakan (usahakan sesuai dan tepat di atas garis bantu). Supaya rapi, lakukan proses scoring dengan menggunakan pena yang sudah tidak terpakai atau dengan menggunakan pisau cutter tumpul. Goreskan pisau cutter tumpul tersebut dengan bantuan penggaris besi di atas garis bantu, jangan sampai terputus. Scoring berlaku untuk pola dengan detail besar dan kecil. Untuk melipat pola dengan detail kecil gunakan pinset khusus. Proses di atas dilakukan agar pola mudah untuk dilipat dan terlihat lebih rapi.

Jumat, 22 November 2013

Cutter Ku Dulu Tak Begini, Tapi Kini Tak Tajam Lagi

Written by Yudhie Hatmadji Sudjarwo     

Mata cutter yang sudah mulai tumpul dapat menjadi masalah menyebalkan dalam memotong pola, solusi mudahnya adalah mengganti mata cutter yang tumpul tadi dengan yang baru. 

Namun pernahkan anda mengalami situasi seperti ini:
  • Tiba-tiba muncul semangat menggebu-gebu untuk merakit pola
  • Saat mulai memotong pola tiba-tiba muncul perasaan gak enak. Argh... mata cutter sudah tumpul (ah gampang, tinggal ganti aja)
  • Saat ngebongkar alat-alat buat nyari reffll mata cutter ternyata...... Argh refillnya habis (ah gampang tinggal beli aja)
  • Ternyata kondisi di luar tidak memungkinkan untuk membeli refill mata cutter, sudah larut malam, hujan deras, banjir, becek, kendaraan tempur lagi mogok, dll
Padahal semangat sedang menggebu-gebunya, dan kalo gak disalurkan bisa berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara (halah....).

Kamis, 14 November 2013

Gunting vs Cutter vs Cutter Pen


Written by RoySitompul     

Peralatan paling penting dalam membuat sebuah paper craft atau paper model adalah alat potong. Ada beragam alat potong yang digunakan oleh para builder paper craft untuk membuat sebuah model paper craft. Dalam artikel ini akan kita bahas tiga alat potong yang bisa dan biasa digunakan oleh para builder paper craft.

Gunting
Gunting adalah alat potong yang paling lazim digunakan untuk memotong kertas. Penggunaan gunting sudah akrab dengan kebanyakan orang, dan bahkan penggunaan gunting sudah mulai diajarkan sejak Taman Kanak-kanak. Tapi apakah para builder paper craft sering menggunakan gunting? Kalau Anda seorang builder paper craft, silahkan jawab sendiri.

Sabtu, 09 November 2013

Thousand Sunny Papercraft

Papercraft Thousand Sunny akhirnya jadi juga, walaupun hasilnya kurang memuaskan....

Designer : Julius Perdana ( http://paper-replika.com/ )
Builder : Oendra Papercrafter
Paper : HVS 100 gsm + Concorde 220 gsm (tiang)
Glue : Fox
Time : Lupa g ngitung









Jumat, 08 November 2013

Teknik Lanjutan Memotong Pola Paper Model


Written by Ardiansyah Ardan     

Saya ingin berbagi tentang metode tingkat lanjut  yang mencakup pemotongan pola paper model. Sebagaimana diketahui langkah awal untuk membuat paper model yang baik dan benar dimulai dari teknik pemotongan. Dengan menggunakan metode pemotongan ini anda akan mampu menyusun hampir semua bagian dari model dimana tepi bagian ini bergabung di bawah hampir sudut apapun, tanpa perlu untuk mewarnai tepi.

Kunci untuk trik ini adalah untuk memotong pola di bawah sudut yang tepat, tepat di tengah-tengah garis, dan menghindari menyentuh mereka, kecuali untuk kasus-kasus ketika Anda sedang bekerja di tepi itu untuk meningkatkan kualitas, bevel atau kualitas kecocokan. Jika Anda mengerjakan hal-hal ini secara tepat Anda akan dapat menghindari untuk mewarnai tepian pola sedikitnya 70%.

Jumat, 01 November 2013

Tips Mencetak Pada Art Paper Menggunakan InkJet Printer


Written by Rino     

Art Paper jika digunakan untuk membuat papercraft akan sangat bagus hasilnya, terutama jika dibandingkan dengan plastic model karena art paper bersifat glossy. Sayangnya kertas berjenis non-porous seperti ini tidak ramah dengan inkjet printer yang biasa digunakan para papercrafter. Tapi, ada beberapa trik yang dapat kita lakukan untuk mencetak di atas art paper menggunakan inkjet printer.

Kamis, 24 Oktober 2013

Cara Cetak di Kertas Glossy


Source : Perikertas.com

  1. Untuk print model di kertas glossy, ada baikna cek pengaturan printer na terlebih dahulu. Karena default dari printer na (biasa na) plain paper. Diganti aja jadi glossy paper.
  2. Setelah di print, jangan terburu2 untuk memotong pattern tersebut. Ada baik na didiamkan/dikeringkan terlebih dahulu agar warna menempel pada kertas.
  3. Untuk melakukan scoring, amat sangat disarankan menggunakan teknik back scoring. Memang sedikit lebih rumit, tapi hasil na akan jauh lebih bagus daripada melakukan scoring biasa, karena kertas glossy akan pecah warna na jika kita melakukan scoring secara biasa.
  4. Untuk proses penempelan, usahakan jangan menggunakan lem terlalu banyak. Kalo lem na kena kertas glossy na, bekas na akan sulit dihilangkan. Nanti jadi banyak bercak.
  5. Kalo yg mau menambahkan warna menggunakan spidol, ada baik na dilakukan sebelum proses penempelan. Ini dilakukan hanya demi mengurangi resiko pewarnaan yg gagal setelah ditempel. Repot nanti na.

Rabu, 23 Oktober 2013

Ukuran Kertas Versi US (Lb) & Indonesia (Gsm)


Written by AdyPratama

Mau share info buat buat ukuran kertas versi US (lb) & indonesia (Gsm)
Pernah pergi ke gramedia ada kertas dengan tipe ukuran (lb), nah bagi kalian yg bingung apa bedanya LB dengan GSM:

Paper Type------------------------------------------US Weight------------------GSM
Bond/Writing/Ledger (A4/Letter)------------------20 lb--------------------90 gsm
Translucent Vellum Paper (A4/Letter)--------------29 lb-------------------109 gsm
Solid Card Stock (A4/Letter)-----------------------110 lb-------------------175 gsm
3" x 5" Index Card-----------------------------------110 lb-------------------200 gsm

Semoga bermanfaat buat para papercrafter, kalo yg make kertas ukuran 200 gsm (PAS!) di sarankan pake printer tipe Laser, lebih bertahan & warna ga terlalu pudar

Catatan tambahan:
Written by Antoisback

Secara sederhana, gsm ( gram per square meter / gram per-meter persegi ) itu satuan densitas kertas / kerapatan pori2 (kepadatan kertas/gramatur) pada tiap 1 lembar ukuran kertas pada proses produksi packing baku 500 lembar (1 rim) atau 1000 lembar. Misalnya kertas 60 gsm jelas lebih tipis dan ringan daripada 80 gsm. Misal lagi, tertulis 80 gsm kertas ukuran A4, dalam proses produksi untuk menghasilkan packing yang dilanjutkan dengan pemotongan kertas per-500 lembar secara vertikal dan horizontal dibutuhkan bahan baku kertas yang siap potong sebanyak "sekian" meter persegi dengan densitas kertas 80 gsm agar menghasilkan ukuran 8,27" x 11,69" atau 210 mm x 297 mm (ukuran A4), ukuran2 tsb telah presisi sehingga tidak mendapati sisa/limbah bahan baku kertas yang banyak.... Begitu juga dengan ukuran2 kertas lainnya, letter/kwarto, folio/goverment legal/german legal fanfold, legal, dsb.

Semoga membantu

Kamis, 10 Oktober 2013

Tutorial Membuat Box Mika

Written by Rauf Raphanus




Penjelasan Singkat Tentang Paper Model

Jadi Paper model adalah pengembangan dari Origami. Seperti yang kita tahu, origami adalah seni melipat dengan menggunakan 1 lembar kertas. Tapi paper model adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas (tidak terbatas). Teknik yang dibutuhkan adalah menggunting, memakai cutter, melipat, membuat kurva dengan kertas, mengelem, dan membentuk kertas.


Kelebihan Paper model adalah :
1.   Lebih murah daripada model plastik, besi, atau resin.
2.  Flexibel banget.
3.  Banyak bentuk yang dapat dibuat, seperti bangunan, karakter game, kendaraan, hingga sendal jepit!
4.  Bisa dimodifikasi sesuai keinginan.
5.  Kalo merakit (dan mendesain) sendiri ada kepuasan bathin gitu deh... he3.


Sedangkan kekurangannya adalah :
1.   Ringkih
2.  Tingkat kerapihan tergantung keahlian perakitnya.
3.  Kalah dengan dua elemen utama di Alam, yaitu Air dan Api. (bukan lagunya Naif)

Papercraft Go Green

Kertas merupakan kebutuhan pokok manusia modern saat ini. Hampir di segala instansi di semua sendi kehidupan menggunakan kertas. Mulai dari tulisan, wadah/tempat produk, seni, hiburan, dan lain sebagainya. Namun, penggunaan kertas yang sedemikian banyaknya mengakibatkan banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas. Belum lagi manfaat lain pohon bagi manusia, juga menyebabkan ‘hilangnya’ pohon secara drastis dari muka bumi ini. Padahal kita (pasti!) membutuhkan oksigen yang disuplai oleh tumbuhan.

Bagi kita para papercrafter, kebutuhan akan kertas merupakan hal yang tak terelakkan. Mustahil untuk memisahkan seorang papercrafter dari kertas, karena bahan utama dari papercraft adalah kertas. Itu bagaikan ………… mmm ….. perumpamaannya apa yach? Gue lupa…. ah pokoknya mustahil deh. Meskipun begitu ada cara bagi kita para papercrafter untuk tetap bisa berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan hidup kita. Yaitu dengan memanfaatkan kertas sisa potongan pola dari papercraft yang sudah/sedang kita buat.

Jumat, 04 Oktober 2013

All About Model Mini

Written by Lidwina Priliani

Beberapa alasan meminikan model :
1.   model yang diminiin, keunyuannya (keimutannya) meningkat
2.  menghemat kertas, printer, lem, dll
3.  tertantang untuk sejauh apa mampu untuk membuat model mini

Cara mudah untuk memperkecil model :
1.   Buka file pdf yang ingin diperkecil
2.  Klik print
3.  Dipilih page scaling yang multiple pages per sheet (lihat gambar)

Kamis, 26 September 2013

Business Papercraft

Written by Saddam Habibie

Abstrak
Dengan kemajuan dunia teknologi masa kini, pengembangan bisnis dibidang multimedia makin berkembang, penciptaan suatu karya multimedia tidak serumit dahulu, kini dengan bantuan computer kita dapat mempercepat pembuatan multimedia tersebut. Dengan begitu, bisnis ini pun banyak digemari orang mulai dari preorder baju kaos, preorder mug berisikan desaign tertentu, pamphlet, banner, dll. Dibalik bisnis desain yang marak , ternyata ada satu desain yang kurang peminatnya di Indonesia, tetapi lain halnya dengan diluar negeri, bisnis desain ini sangatlah digemari, seperti di eropa dan jepang.

Desain tersebut adalah papercraft, di indonesian jarang ada yang mendalami hal ini, kebanyaakan orang-orang Indonesia hanya membeli hasil karya papercraft orang lain. Tentu saja ini bisa di gunakan sebagai suatu peluang bisnis bagi kita. Supaya kita bisa memanfaatkan peluang bisnis ini dengan baik, tentu kita harus tau seluk beluk papercraft terlebih dahulu. Diharapkan setelah membaca karya ini, pembaca dapat mengerti dan memahami paper replika dan dapat memasarkan papercraftnya dengan baik.

Kamis, 19 September 2013

Saran Buat Para Papercrafter Baru (Newbie)

  1. Pilih model yang kiranya bener-bener mau di bikin, jangan nantinya cuma terbengkali trus di tinggalin (mubazir)
  2. Jaga fisik, jangan hanya karena pengen cepet jadi kamu lupa dengan diri sendiri (jangan lupa makan, konsumsi vitamin atau suplemen biar strong)
  3. Jaga pikiran, jangan mudah terpancing dengan model lain dulu, yang kamu kerjain ya diusahain diselesaiin dulu (tapi kalo selingkuh itu memang indah apa boleh buat)
  4. Naikin level skill jangan cuma bikin itu itu aja, coba tips dan trik baru (ditemukan saat build/pengalaman, cara ngelem, scoring yang baik, folding, finishing, etc)
  5. Jangan sering bertanya, pengalaman bakal bikin kamu lebih paham dengan keadaan
  6. Kalo kamu emang sudah mahir dalam teknik build, secara alamiah kamu paham teknik desain (bentuk ruang, flaping yang baik, dst) (build atau desain itu adalah pikiran)
  7. Jangan lupa "racuni" orang disekitarmu (secara harfiah adalah perkenalkan bahwa you can make it too… (kamu juga bisa bisa bro...)
  8. Jika sudah mencapai taraf ini, selamat kamu jadi "papercrafter sejati"
  9. Papercrafter itu bagai ninja, gunakan alat yang ada disekitar mu buat bahan/peralatan/senjata build mu. Ga harus yang wah, karna tiap orang punya keahlian dalam peralatan tertentu

Tips & Trik Papercraft

Source : Perikertas.com

Pengaruh Cara Penempelan
Written by Rauf Raphanus     
Kualitas penempelan parts akan sangat mempengaruhi kekuatan dan ketegangan kertas. Cobalah dengan membuat kubus sederhana, yang satu dilem dan ditempel dengan asal-asalan, yang satunya dilem dan ditempel dengan rapi.

Memotong Karton Tebal
Written by Adhiwardhana Widjajanto     
Gunakan cutter untuk memotong karton tebal. Sudut potongan akan tegak lurus. Jika menggunakan gunting, sudut potongan akan masuk ke dalam sehingga sisi dalam karton akan lebih kecil dari sisi luar karton.

Jenis Kertas Untuk Papercraft

Written by Lidwina     

Berikut ini beberapa jenis kertas yang biasa dipakai dalam pembuatan papermodel :

1.  HVS
Mempunyai ketebalan 70-100 gsm. Bisa digunakan untuk pemula sampai expert. Jenis ini merupakan yang paling mudah didapatkan, namun untuk model-model dengan ukuran yang besar (tingginya diatas 30 cm) kurang bagus karena tidak kokoh.

2.  WF paper 'bisa disebut kertas buku gambar'
Mempunyai ketebalan 120-160 gsm. Bisa digunakan untuk pemula sampai expert. Kertas ini mudah ditemukan di buku gambar maupun sketchbook (tertera di cover belakang), tidak mudah buluan/bulukan saat dibentuk. Bisa dijadikan alternatif kertas jika kepepet, tinggal sobek dari buku gambar.

Tentang Model Kertas


Written by Rauf Raphanus

Penjelasan singkat tentang Paper Model
Jadi Paper model adalah pengembangan dari Origami. Seperti yang kita tahu, origami adalah seni melipat dengan menggunakan 1 lembar kertas. Tapi paper model adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas (tidak terbatas). Teknik yang dibutuhkan adalah menggunting, memakai cutter, melipat, membuat kurva dengan kertas, mengelem, dan membentuk kertas.

Rabu, 18 September 2013

Kategori Papercraft


Written by Julius Perdana

Papercraft beberapa tahun belakangan ini telah berkembang sangat pesat sehingga kita melihat begitu banyak wujud papercraft, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. Sebelumnya papercraft sendiri artinya adalah kerajinan kertas, namun begitu papercraft seakan memisahkan diri dari origami karena mereka adalah dua hal yang sangat berbeda jika dilihat dari proses penciptaan dan alat2 yang digunakan.